12 Januari 2014

Sejarah-sejarah Lokasi Sekitar Telaga Menjer.


HIKAYAT LESUNG MISTERIUS



Dahulu kala, Masyarakat desa menjer dikenal sebagai pedagang gethuk (makanan tradisional yang terbuat dari olahan singkong). Mereka biasanya berjualan di pasar kejajar. Setiap hari mereka melewati hutan lebat untuk menjual barang daganganya. Biasanya mereka berangkat berjualan sekitar pukul 12:00 malam. Mereka pulang berjualan sekitar pukul 03.00 dini hari. Suatu hari, salah satu dari pedagang terkejut dikarenakan hutan yang biasanya mereka lewati telah berubah menjadi sebuah telaga yang sangat luas.
Pada tahun 1980 Telaga menjer pernah dikeringkan karena berbagai faktor, ada kecenderungan di bagian bawah  mengalami kebocoran.  Saat itu belanda meminta bantuan dari Rusia serta tenaga ahli jepang untuk pembangunan PLTA. Di sisi lain pihak belanda penasaran sekaligus ingin mencari tahu apakah di dasar telaga ada harta karun yang berharga. Akhirnya mereka memutuskan untuk meneliti lebih lanjut. Tetapi setelah dikeringkan oleh pihak Belanda, ditengah telaga menjer justru ditemukan sebuah lesung. Awal mulanya lesung itu ditemukan oleh orang menjer yang sedang mencari rumput, kemudian  sesepuh desa maron dan desa menjer memutuskan untuk membawa lesung tersebut untuk di tempatkan di desa maron. Tetapi setelah diangkat oleh delapan orang dari desa maron, lesung itu sama sekali tak terangkat dan tak bergeser sedikitpun. Akhirnya lesung tersebut dibawa ke desa menjer. Dan sekarang di tempatkan di desa menjer.
Banyak sekali orang yang datang untuk melihat lesung tersebut. Berdasarkan penuturan dari juru kunci, bahwa hampir setiap hari ada saja orang yang berkunjung untuk melihat lesung, mengharap berkah atau hanya sekedar berwisata saja. Lesung telaga menjer ini sangat terkenal hingga pelosok Jawa. Menurut juru kunci, lesung tersebut pernah dipindahkan ke berbagai tempat akan tetepi tetap saja kembali ke rumah sang juru kunci. Lesung ini pernah akan dibeli oleh seseorang dengan harga satu milyar namun sang juru kunci tidak menjualnya dengan alasan lesung ini tidak dapat bergeser atau pun dipindahkan. Selain pernah ditawar dengan harga selangit, lesung ini juga pernah akan dibawa ke keraton Yogyakarta. Tetapi di tengah jalan mobil pengangkutnya mendadak berhenti sehingga lesung tersebut dikembalikan di tempat semula. Misteri Lesung Telaga Menjer ini masih menyimpan seribu tanya. Karena banyak cerita tentang lesung yang di luar nalar manusia.

Setelah melewati pasar garung dan PLTA. Anda bisa mengambil jalan ke kiri. Jarak dari garung menuju ke telaga menjer sekitar 3 kilo.

GUNUNG SIKELIR
Memasuki jalan menuju ke wisata Telaga Menjer. Ada sebuah patung kera yang berada di tepi jalan. Di sana ada Gunung Sikelir. Konon katanya dulu ada seorang dalang  yang bersemedi di sana. Setelah selesai bertapa, dalang tersebut diberi kelir. Selain itu gunung sikelir berbentuk tipis menyerupai kelir, itulah alasan mengapa orang-orang menyebutnya gunung sikelir.

TIKUNGAN MESRA
Tidak jauh dari gunung sikelir. Ada sebuah jalan yang sangat terkenal. Letaknya berada di atas PLTA. Anak-anak remaja sering menyebutnya dengan nama tikungan mesra. Jalan yang berkelok-kelok dan sedikit menanjak membuat orang-orang yang naik sepeda motor merapatkan posisinya. Itulah sebabnya jalan ini dikenal dengan sebutan tikungan mesra. Tikungan yang menjadi favorit anak-anak muda, khususnya yang sedang membawa kekasihnya.

JEMBATAN JEPANG
Sebelum sampai ke obyek wisata telaga menjer. Biasanya orang–orang melewati sebuah pertigaan. Di samping kanan ada Jembatan Jepang. Dan di samping kiri menuju ke obyek wisata telaga menjer. Dahulunya Jembatan Jepang adalah sebuah lembah. Kemudian di bangun oleh kontraktor jepang. Selesai pada tahun 1982. Di dekat jembatan di bangun PLTA, yang fungsinya untuk mengatur debit air Telaga Menjer.

PESANGGRAHAN
Setelah melewati pintu masuk Telaga Menjer. Pegunjung sampai di sebuah Pesanggrahan. Ada dua gazebo yang memiliki kapasitas 150 orang. Ada dua buah patung yang menghiasi sekitar pesangrahan. Yang pertama adalah patung buah labu berwarna orange. Dan satunya lagi adalah patung mirip orang yang sedang sujud.

TANGGA TEPARO
Setelah berada di Pesangrahan. Jika ingin  melihat telaga dari dekat, kita tinggal menuruni anak tangga yang terbuat dari batu bata. Biasanya pengunjung meniti tangga menuju ke tepi telaga. Tangga ini di sebut dengan Tangga Teparo. Menurut orang jawa tangga teparo bisa di artikan sebagai tetangga dekat, tetapi di sini di artikan sebagai tangga yang membelah menjadi dua bagian. Yang sebagian berada di dalam air. Sebagianya lagi berada di daratan. Filosofi dari Tangga Teparo ini adalah bahwa manusia harus memiliki sikap rukun terhadap tetangga. Bisa di artikan tangga teparo ini adalah symbol dari perdamaian. Setelah menuruni tangga  kita dapat melihat keindahan telaga di hadapan mata, terhampar bukit hijau memagari telaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar