- Sebelah timur Sanggrahan di sebut Seniti.
Di sebelah timurnya ada Jembatan PLTA, ini sering juga disebut Lak oleh warga desa Maron dan warga desa Tlogo, Lak ini berasal dari kata Telak/ Telih/ Tenggorokan. Disebut tenggorokan karena di bawah jembatan inilah Hulu Pipa Pesat sepanjang 3000 meter untuk menampung air dan digunakan sebagai penggerak turbin yang menghasilkan tambahan daya listrik untuk penerangan pulau Jawa dan Bali. Pembangunan jembatan ini dimulai tahun 1976 dan selesai pada tahun 1982.
- Di sebelah utara Jembatan PLTA di sebut Sebogor.
- Sebelah utara Sebogor namanya Batu Tedeng.
- Sebelah utara Setedeng ada Silumbu.
Silumbu/
Selumbu, dinamai selumbu karena tempat ini dahulunya banyak tumbuh talas dan
sejenisnya, Silumbu berasal dari kata Lumbu/ Daun Talas dan warga menyebut
lembah ini dengan sebutan selumbu/ silumbu.
- Sebelah barat Silumbu dinamai Setritis.
Setritis,
berasal dari kata Tritis, Tritis adalah sebutan untuk air hujan yang jatuh
menerpa atap rumah yang kemudian menggenang di teras rumah. Di sepanjang tebing
ini dulunya banyak mata air yang kemudian airnya jatuh menyerupai rintik-rintik
air hujan sehingga disebut Setritis.
- Sebelah barat Setritis dinamakan Sewedi.
Sewedi, tempat ini di sebut Sewedi karena banyaknya
Wedi/ pasir dan pasir ini berasal dari erosi tanah saat hujan lebat, kemudian
timbul banjir yang membawa pasir-pasir itu terkumpul di Sewedi.
- Di sebelah selatannya Sewedi ada Kayu Bulu ("Kazu" Bulu).
- Di sebelah Selatan Kazu bulu ada Watu M.
- Di sebelah selatan Watu M ada kawasan Segondang.
Segondang, disebut Segondang karena dulunya tempat ini selalu dipenuhi oleh tumbuhan Gondang Wawean/ Enceng Gondok, sehingga warga menyebut tempat ini dengan sebutan Segondang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar